LAPORAN
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
IRFAN
08320140049
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
AYAT YANG BERHUBUNGAN
(Q.s
As-saffat : 146)
“
Dan kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu ”
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang
telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, sehingga bidang-bidang
pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, kini
telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu
tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah morfologi tumbuhan.
Morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah
demikian pesat perkembangannya sehingga dipisahkan menjadi morfologi luar atau
morfologi saja dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.
Morfologi tumbuhan adalah adalah
ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan. Morfologi tumbuhan
juga menguraikan tentang fungsi masing masing bagian dari bentuk dan susunan
tumbuhan.
Batang
merupakan bagian dari tumbuhan yang sangat penting. Batang dapat disamakan
dengan sumbu tubuh dari tumbuhan. Adapun fungsi dari batang diantaranya yaitu
membentuk daun, mengantarnya kearah matahari, mengangkut air dan garam-garam
yang terlarut menuju ke daun, serta mengangkut hasil fotosintesis dari daun dan
juga merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan.
Sebagai bagian dari tubuh tumbuhan,
batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan yang terdapat di
atas tanah yaitu daun-daun dan buah dengan percabangannya yang memperluas
bidang asimilasi serta menempatkan bagian-bagian tumbuhan pada posisi yang
paling menguntungkan.
Tujuan Praktikum
1.
Untuk
mengetahui apa itu batang
2.
Untuk
mengetahui macam-macam bentuk batang pada tanaman.
Kegunaan Praktikum
1. Agar
kita tahu bahwa tanaman memilik bentuk batang yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
2.
Agar
kita mengetahui teknik-teknik praktikum.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Batang (caulis) merupakan
bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan
batang bagi tubuh tumbuhan. Batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a. Pada umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder
atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf,
artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b. Terdiri atas
ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku inilah
terdapat daun.
c. Tumbuhnya
biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau
heliotrop).
d. Selalu
bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e. Mengadakan
percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atu ranting-ranting kecil.
f. Umumnya
tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.
Sebagai bagian dari tumbuhan, batang mempunyai tugas
untuk :
a.
Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas
tanah, yaitu daun, bunga dan buah.
b. Dengan
percabangannya memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-bagian
tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga dari segi kepentingan tumbuhan
bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan.
c. Jalan
pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan
hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d. Menjadi
tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan.
Tumbuhan biji belah (Dycotyledoneae)
pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung
semakin mengecil, jadi batangnya dapat dipandang sebagai suatu kerucut atau
limas yang amat memanjang, yang dapat mempunyai percabangan atau tidak.
Tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) sebaliknya mempunyai batang
yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak ada perbedaan besarnya.
Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar, tetapi
selanjutnya ke atas tetap sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma (Palmae).
Jika kita berbicara tentang bentuk
batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada penampang melintangnya.
Dan dilihat dari sudut bentuk penampang melintangnya ini dapat dibedakan
bermacam-macam bentuk batang antara lain:
1.
Bulat (teres), misalnya bambu (Bambusa
sp.), kelapa (Cocos nucifera L.).
2.
Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada
kemungkinan:
a.
Bangun segitiga (triangularis), misalnya batang
teki (Cyperus rotundus).
b.
Segi empat (quadrangularis), misalnya batang
markisah
3. Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan
mengambil alih tugas daun pula. Batang yang bersifat demikian dinamakan:
a.
Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan
mempunyai pertumbuhan yang terbatas, misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia
platyclada Meissn.),
b. Kladodia (Cladodium),
jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan, misalnya sebangsa kaktus (Opuntia
vulgaris Mill.).
Dilihat permukaannya, batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang
bermacam-macam. Kita dapat membedakan permukaan batang yang:
a.
Licin (laevis), misalnya batang jagung (Zea
mays L.),
b. Berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat
rigi-rigi yang membujur, misalnya iler (Coleus scutellarioides Benth.),
c. Beralur (sulcatus), jika membujur batang
terdapat alur-alur yang jelas, misalnya pada Cereus peruvianus (L.) Haw.
d. Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang
bersegi, tetapi pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang tipis, misalnya
pada ubi (Dioscorea alata L.) dan markisah (Passiflora quadrangularis
L.).
Jagung (Zea mays L.)
1.
Morfologi
Jagung
berbentuk ruas. Ruas-ruas berjajat secara vertikal pada batang jagung. Pada tanaman
jagung yang sudah tua, jarak antar ruas semakin berkurang (Belfield dan Brown,
2008). Batang tanaman jagung beruas-ruas dengan jumlah 10-40 ruas. Tanaman
jagung umumnya tidak bercabang. Batang memiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat
daun dan sebagai tempat pertukaran unsur hara. Unsur hara dibawa oleh pembuluh
bernama xilem dan floem. Floem bergerak dua arah dari atas
kebawah dan dari bawah ke atas. Floem membawa sukrose menuju seluruh bagian
tanaman dengan bentuk cairan.
2.
Ekologi
Jagung
merupakan tanaman daerah beriklim hangat dengan kelembaban mencukupi. Daerah
penyebaran di daerah tropis dan subtropis. Jagung kurang cocok ditanam pada
iklim agak kering atau di ekuator. Pertumbuhan terbaik jagung yaitu tumbuh di
daerah dengan suhu khusus antara 21-30°C pada saat perbungaan jantan. Suhu
minimum untuk perkecambahan adalah 10°C. Tanaman ini memerlukan temperatur
harian rata-rata sekurang-kurangnya 20°C untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Tanaman ini pada umumnya tumbuh di daerah antara 50°LU hingga 40°LS dan pada
ketinggian hingga 3000 m di daerah equator. Pada garis lintang yang lebih
tinggi, diatas 58°LU. Jagung akan sangat sensitif pada tekanan kelembaban pada
saat pertumbuhan bunga jantan dan penyerbukan. Pada waktu penanaman juga
memerlukan kondisi kelembaban optimum. Di daerah tropis, pertumbuhan terbaik
dengan curah hujan 600-900 mm pada saat musim pertumbuhan. Jagung dapat tumbuh
pada beragam jenis tanah, tetapi suks pada yang memiliki drainasi baik,
peredaran udara baik, di dalam tanah memiliki senyawa organik yang cukup dan
aliran nutrisi yang cukup. Jagung dapat ditanam pada tanah ber pH antara 5-8,
tapi optimal pada 5.5-7. Jagung termasuk ke dalam kelompok tanaman yang tidak
tahan pada kadar garam.
Mawar
(Rosa sp)
1.
Morfologi
Mawar memiliki batang
yang tegak atau sedikit memanjat. Ketinggiannya sekitar 1 - 2 m. Batang mawar
berbentuk bulat dan berduri. Ketika masih muda batang mawar licin tapi setelah
tua menjadi kasar, berusuk dan coklat. Mawar memiliki daun majemuk, menyirip
ganji l, dengan pangkal tangkai bersayap. Corak daun bentuk dual, ujung
meruncing, pangkal runcing, tepi bergerigi, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 5 cm,
pertulangan menyirip, permukaan licin, hijau, bunga tunggal, di ujung cabang
atau batang, kadang tersusun dalam kelompok, kelopak bentuk segitiga, berbulu,
panjang + 1 cm, hijau, bakal buah tenggelam benang sari jumlah banyak, kuning,
mahkota bentuk dual asimetris, panjang 2 – 4 cm, halus, merah muda. Buah
tunggal, bentuk bulat, ujung terdapat bekas kelopak, diameter 0,5 -1 m, oranye,
biji bulat, keras, kecil, pulih kelabu, akar tunggang kuning oranye.
2.
Ekologi
Tumbuhan
yang umumnya ditanam sebagai lanaman hias di pekarangan. Tumbuh pada berbagai
jenis tanah dengan kandungan humus yang tinggi dan tata air cukup, mulai dari
ketinggian 200 m sampai 1800 m di alas permukaan laut. Berbunga pada bulan Mei
sampai September, pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun.
Markisa (Passiflora quadrangularis)
1.
Morfologi
Markisa merupakan tanaman yang jelas berbatang. Adapun sifat
batangnya yaitu basah (herbaceus) karena batangnya lunak dan berair, bentuk
batang segi empat (quadrangularis), permukaan batang bersayap (alatus), arah
tumbuh batang memanjat (scandens) yaitu dengan akar pembelit, percabangan
batangnya yaitu simpodial karena tidak dapat dibedakan antara batang pokok
dengan cabangnya. Tanaman markisa termasuk dalam tumbuhan anula yaitu tumbuhan
yang umurnya kurang dari satu tahun.
2.
Ekologi
Markisa dapat tumbuh di daerah mana saja,
asalkan terkena sinar matahari dan dengan suhu berkisar antara 12 – 150C.
Tanaman markisa dapat hidup pada ketinggian 500-1700 m diatas permukaan laut.
Sedangkan curah hujan yang diperlukan berkisar 2000 – 3000 mm3
/tahun. Tumbuhan markisa biasa ditemukan dengan tumbuhan herba dan semak
lainnya dikebun, sawah yang kering dan hutan. Kelembaban yang dibutuhkan
adalah sekitar 60 -75%.
Kaktus (Opuntia vulgaris)
1.
Morfologi
kaktus
Opuntia sp merupakan salah satu jenis
tumbuhan yang memiliki sifat batang basah (herbaceus), bentuk batang pada
kaktus yaitu pipih (cladodium) karena batangnya melebar menyerupai daun, sifat
permukaan batangnya yaitu berduri (spinosus), arah tumbuh batangnya tegak lurus
(erectus), dan percabangan batang simpodial
2.
Ekologi
Kaktus merupakan
salah satu jenis tumbuhan yang sangat toleran terhadap iklim kering dan tanah
yang kandungan zat haranya hanya 15 %. Dapat hidup pada ketinggian 1200 m
diatas permukaan laut, dengan suhu berkisar 16 0C- 34 0C,
dan menyukai tanah dengan kelembaban 30-90 % serta curah hujan berkisar 60 mm3
– 90 mm3 per tahun, dengan pH 7. Daerah penyebarannya meliputi
semua benua terkecuali di kutub karena iklim yang sangat dingin sehingga tidak
memungkinkan untuk hidup
Bambu (Bambusa sp)
1.
Morfologi
Batang bambu
berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas berongga, berdinding keras, pada
setiap buku terdapat mata tunas atau cabang. Batang-batang bambu muncul dari
akar-akar rimpang yang menjalar dibawah lantai. Batang-batang yang sudah tua
keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi dalam
ruas-ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m. Diameter batangnya
0,25-25 cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm. Pada bagian tanaman terdapat
organ-organ daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah batang.
Biasanya pada batang yang sudah tua pelepah batangnya mudah gugur. Pada ujung
pelepah batang terdapat perpanjangan tambahan yang berbetuk segi tiga dan disebut
subang yang biasanya gugur lebih dulu.
2.
Ekologi
Di
setiap lokasi begitu banyak bambu yang tumbuh misalnya didaerah dekat dengan
aliran sungai, tebing-tebing ataupun di pinggir pinggir danau. Jika kita
perhatikan pertumbuhan bambu begitu cepat berkembang di daerah daerah yang
dingin dan agak lembab.
Tanaman
bambu di Indonesia ditemukan mulai dari dataran rendah sampai pegunungan. Pada
umumnya ditemukan di tempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan
air. Tanaman bambu hidup merumpun, mempunyai ruas dan buku. Pada setiap ruas
tumbuh cabang-cabang yang berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan
buluhnya sendiri. Pada ruas-ruas ini tumbuh akar-akar sehingga pada bambu
dimungkinkan untuk memperbanyak tanaman dari potongan-potongan ruasnya, disamping
tunas-tunas rumpunnya.
Bambu
tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput
raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara
bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 3-4 tahun
Rumput teki
(Cyperus
rotundus)
1.
Morfologi
Rumput teki atau Cyperus
sp dengan family Cyperaceae merupakan tumbuhan yang memiliki sifat batang
rumput (calmus), bentuk batang bersegi (angularis), sifat permukaan batang
licin (laevis), arah tumbuh batang tegak lurus (erectus) dan percabangan batang
monopodial semu.
2.
Ekologi
Rumput teki tumbuh pada ketinggian dengan elevasi 0
- 1000 m dari permukaan laut. Rumput teki banyak tumbuh di daerah terbuka
seperti tempat pembuangan, tepi jalan, yang merupakan gulma pertanian yang
potensial. Rumput teki sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah
hujan lebih dari 1000 mm pertahun dengan kelambapan 60 – 85 %. Kondisi terbaik
untuk pertumbuhan rumput teki dengan suhu rata-rata 25 ˚C. Rumput teki menyukai
tempat yang memperoleh banyak cahaya. Meskipun tumbuh pada kisaran tipe tanah
dan tingkat kesuburan yang luas, rumput teki tumbuh dengan sehat pada tempat
bertanah basah yang tinggi kesuburannya. pH tanah untuk menumbuhkan rumput teki
berkisar antara 4,0 – 7,5.
BAB III
METODOLOGI
Tempat
dan Waktu
Praktikum morfologi dan anatomi
tumbuhan dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas
Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar, hari Minggu, 2 November 2014
pukul 14:00 - 17:00 Wita.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah buku
gambar, pensil, pensil warna, penghapus, penggaris, lem, pisau cuter, lap, dan
alkohol. Sedangkan bahan yang digunakan adalah batang jagung (Zea mays), batang kaktus (Opuntia vullgaris), batang mawar (Rosa sp), batang markisa (Passiflora edulis), batang rumput teki (Cyperus rotundus) dan batang bambu (Bambusa sp).
Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan adalah
1. Menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum.
2. Mengamati
bentuk-bentuk batang dari setiap jenis batang yang dibawa, kemudian gambar
bentuk-bentuk batang tersebut pada kolom-kolom yang sudah dibuat tadi.
3. Beri
keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.
4. Warnai
gambar batang dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan warna aslinya.
5. Belah
akar tanaman kemudian awetkan dengan cara merendamnya selama 3 hari menggunakan
cairan alcohol 70 %, kemudian keringkan.
6. Tempel
batang yang sudah diawetkan tadi pada buku gambar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No.
|
Gambar
|
klasifikasi
|
1.
|
Jagung (Zea mays L.)
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
|
2.
|
Mawar
(Rosa sp)
|
. Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceace
Genus : Rosa
Spesies : Rosa sp
|
3.
|
Markisa (Passiflora edulis)
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora edulis
|
4.
|
Kaktus
(Opuntia vulgaris)
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
|
5.
|
Bambu (Bambusa sp)
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp
|
6.
|
Rumput teki (Cyperus rotundus)
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
|
Pembahasan
Jagung (Zea mays L.)
Jagung yang nama latinnya Zea mays memiliki bentuk batang yang silindris, berbuku-buku,
beruas-ruas dan tidak berongga. ketika masih muda, batang jagung berwarna hijau
dan jika sudah tua, batang jagung menjadi berwarna kuning atau kecoklatan dan
arah pertumbuhan batangnya tegak lurus ke atas.
Mawar (Rosa sp)
Mawar yang nama latinnya Rosa
Sp memiliki bentuk batang yang bulat. Batang mawar berwwarna hijau dan
permukaannya diselimuti oleh duri yang digunakan sebagai alat pertahanan diri
dari serangan pengganggu. Mawar termasuk tanaman dikotil, ini ditandai dengan
batang mawar yang bercabang-cabang. Percabangan mawar termasuk kedalam
percabangan monopodial dan arah pertumbuhan batangnya tegak lurus ke atas.
Markisa (Passiflora edulis)
Markisa
yang nama latinnya Passiflora edulis memiliki
bentuk batang segiempat atau quadrangularis.
Batang markisa memiliki ciri-ciri
berwarna hijau dengan permukaan licin dengan arah tumbuh menjalar dan terdapat
sulur pada ketiak daun untuk mendukung daun-daun kecil.
Kaktus (Opuntia vulgaris)
Kaktus yang nama latinnya Opuntia vulgaris memiliki bentuk batang pipih kladodia, arah
pertumbuhan batangnya ke atas. Kaktus memiliki tipe batang yang
basah karena batangnya lunak dan berair. Permukaan batangnya licin dan diselimuti oleh duri-duri
yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Bambu (Bambusa sp)
Bambu yang nama latinnya Bambusa
Sp memiliki bentuk batang yang silindris, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga,
dan berdinding keras. ketika masih muda, batang bambu berwarna hijau dan jika
sudah tua maka bambu berwarna kuning atau kecoklatan dan arah pertumbuhan
batangnya ke atas. Permukaan bambu diselimuti oleh duri-duri halus yang
digunakan sebagai alat pertahanan diri dari serangan pengganggu.
Rumput teki (Cyperus rotundus)
Rumput teki yang nama latinnya Cyperus rotundus memiliki
bentuk batang segitiga atau triangularis.
Teki memiliki permukaan batang yang licin. Teki termasuk tanaman monokotil, ini ditandai
dengan batangnya yang tidak bercabang serta memiliki sistem akar serabut dan arah pertumbuhan batangnya tegak
lurus ke atas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatn yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
Batang (Caulis)
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting. Batang disebut juga sumbu tumbuhan.
Batang
memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya. Ada yang berbentuk bulat
(teres), misalnya pada tanaman bambu (Bambusa sp.) dan kelapa (Cocos
nucifera L.). Ada juga yang berbentuk bersegi (angularis). Bentuk
bersegi dibedakan menjadi 2 yaitu bangun segitiga (triangularis),
misalnya batang teki (Cyperus rotundus) dan segi empat (quadrangularis)
misalnya batang markisah. Dan ada pula yang berbentuk pipih. Pipih dibedakan menjadi 2 juga, yaitu filokladia
(phyllocladium), misalnya pada Jakang (Muehlenbeckia platyclada
Meissn.) dan kladodia (Cladodium) misalnya sebangsa kaktus (Opuntia
vulgaris Mill.).
Saran
Sebelum memulai praktikum usahakan untuk memahami materi
yang dipraktekan agar pada saat praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa
menghambat kegiatan praktikum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.1.2012. http://myexperience-sausuboy.blogspot.com/2012/02/praktikum-morfologi-tumbuhan.html.Diakses
pada tanggal 6 November 2014
Anonym.2.2011.http://rieckanciit.blogspot.com/2011/laporan-morfologitumbuhan
.html. Diakses pada tanggal 6 November 2014
Anonym.3.2011.https://sustainablemovement.wordpress.com/2011/12/27/anatom-dan-morfologi-tanaman-jagung/.
Diakses pada tanggal 8 November 2014
Anonym.4.2012.http://andyismyname4.blogspot.com/2012/03/batang.html.Diakses
pada tanggal 11 November 2014
Anonym.5.2013.http://irwandyibnuyusuf.blogspot.com/2013/04/laporanpraktikum-4-morfologi-tumbuhan.html.Diakses
tanggal 5 November 2014.
Tjitrosoepomo,Gembong.2000.Morfologi
Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press.
The casino is gambling a joke. Is it rigged or is it a scam?
BalasHapusBut when 원주 출장마사지 it comes to casino gambling, the 화성 출장마사지 casino does. The gaming scene has never been better than it is now, 나주 출장안마 with the new 과천 출장마사지 innovations 천안 출장마사지