LAPORAN
MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
IRFAN
08320140049
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
AYAT YANG BERHUBUNGAN
“Dan perumpamaan
kalimat yang buruk, seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar – akarnya
dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.”
(Q.S Ibrahim : 26)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akar
tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah
tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu
tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada
akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut. Panjang akar dipengaruhi
oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan
kelembaban tanah.
Akar adalah bagian pokok tanaman yang nomor 3 ( disamping batang dan daun). Akar adalah
biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tumbuhan. Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang
disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau,
yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah
agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar
gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah.
Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara.
Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan
fungsinya. Karena itu, dikenal akar udara, akar penyimpan, akar sekulen, akar
panjat, akar pembelit, akar tunjang, dan akar yang bersimbiosis dengan jamur (
mikoriza ).
Tujuan Praktikum
a. Untuk mengetahui jenis – jenis sistem perakaran pada tanaman
b. Untuk mengetahui hubungan antara
struktur akar dan fungsinya.
Kegunaan Praktikum
a. Agar kita tahu bahwa tanaman memilik
sistem perakaran yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Akar (Radix) merupakan bagian pokok bagi tumbuhan, akar
biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi
(geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya. Akar
tumbuh dibagian ujung bawah batang tanaman, disaat tumbuhan terkontaminasi
dengan tanah yang lembab ataupun air. Pada umumnya akar tanaman dapat dibeda – bedakan atau diidentifikasi
bagian – bagiannya seperti :
a.
Leher
akar atau pangkal akar (collum)
Leher
akar yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
b.
Ujung
akar (apex radicis)
Ujung
akar yaitu bagian akar yang paling muda, terdiri dari jaringan – jaringan yang
masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c.
Batang
akar (corpus radicis)
Batang
akar yaitu bagian akar yang terdapat
antara leher akar dan ujungnya.
d.
Cabang
- cabang akar (radix lateralis)
Cabang-cabang
akar yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambung dengan pangkal
batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat mengadakan
percabangan lagi.
e.
Serabut
akar (fibrilla radicalis)
Serabut
akar yaitu cabang-cabang akar yang halus – halus dan berbentuk serabut.
f.
Rambut
– rambut akar atau bulu – bulu akar (pilus
radicalis),
Rambut-rambut
akar yaitu bagian akar yang sesungguhnya merupakan penonjolan sel – sel kulit
luar akar yang panjang.
g.
Tudung
akar (calyptra)
Tudung
akar yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang
berguna untuk melindungi ujung akar yang masih lemah.
Dari bagian – bagian akar tersebut pelu dicatat bahwa rambut
– rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek
dan hanya terdapat pada bagian ujung akar saja. Jika akar bertambah panjang,
rambut – rambut akar yang paling jauh dengan ujung akar akan mati, tetapi yang
dekat dengan ujungnya diganti dengan yang baru.
Sebagai bagian pokok dari tanaman, akar memiliki ciri – ciri
sebagai berikut :
a.
Akar
merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, pertumbuhannya
kea rah dalam tanah menuju pusat bumi, pada umumnya menjauhi cahaya pertubuhan
nya menjadi lebih cepat.
b.
Tidak
seperti batang dan daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil,warna
akar tidak hijau,terlihat keputih – putihan atau kekuning – kuningan.
c.
Pertumbuhan
terjadi pada ujung akar yang merupakan titik pertumbuhan primer dimana terdapat
jaringan meristematik dan dapat terjadi mekanisme dominasi apikal pada akar.
d.
Ujung
akar bentuknya meruncing dan berguna untuk menembus tanah dan memecahkan
bebatuan.
e.
Beberapa
jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetative. Misalnya
pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh bagian tunas yang akan
menjadi individu baru.
Akar yang merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan memiliki
fungsi sebagai berikut :
a.
Akar
tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan ditempat
hidupnya.
b.
Akar
sebagai media penyerapan air dan garam – garam mineral dari dalam tanah.
c.
Dalam
kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada
tumbuhan mangrove yang disebut pneumatofor.
d.
Akar
berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel, bit dan
kentang.
e.
Beberapa
jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetative. Misalnya
pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh bagian tunas yang akan
menjadi individu baru.
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti
porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembaban tanah. Morfologi
akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar
yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di
dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari
jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri.
Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan
mekanis.
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut
akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan
zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah atau kurang pekat ke larutan yang
berkonsentrasi tinggi atau lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Selaput
semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat
tertentu. Selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan
dengan transpor aktif, yaitu sistem transpor ion dan molekul melalui membran
sel dengan menggunakan energi.
Lazimnya tanaman tersusun atas dua sistem perakaran, yakni sistem
perakaran serabut seperti pada tanaman jagung dan sistem perakaran tunggang
seperti pada tanaman mangga.
a.
Akar
serabut
Sistem
perakaran serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangannya selanjutnya
mati atau kemudian disusul oleh akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang.
b.
Akar
tunggang
Sistem
perakaran tunggang yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang – cabang menjadi akar - akar yang lebih kecil. Susunan akar yang demikian
ini biasanya terdapat pada tumbuhan biji belah (Dycotiledonae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Contohnya pada tanaman jagung.
Selain kedua sistem perakaran itu, pada beberapa tumbuhan
mempunyai sifat dan jenis akar yang unik. Hal ini berhubungan dengan fungsi
akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu,
seperti :
a.
Akar
gantung
Akar ini keluar dari bagian-bagian
di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar gantung dapat
amat panjang
tergantung dari ketinggian tempat
keluarnya. Fungsinya untuk menyerap air dan zat gasdari udara. Contohnya pada
tanaman beringin (Ficus benjamina)
b.
Akar
pelekat
Akar
pelekat yaitu akar-akaryang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan
berguna untuk melekat pada penunjangnya saja. Misalnya pada tanaman sirih (Piper betle)
c.
Akar
nafas
Akar
nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh ke atas hingga muncul dari permukaan
tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini memiliki banyak liang-liang
atau celah-celah untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernapasan
karena tumbuhan ini biasanya tumbuh di tempat-tempat yang di dalam tanah yang
sangat kekurangan oksigen, misalnya pada tanaman bakau (Rhizophora mangle).
Sistem perakaran diatas merupakan modifikasi akar. Hal ini
berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan
dengan keadaan-keadaan tertentu.
BAB III
METODOLOGI
Tempat
dan Waktu
Kegiatan praktikum morfologi dan
anatomi tumbuhan ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi
Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar, hari
Minggu, 26 Oktober 2014 pukul 14:00 - 17:00 Wita.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Buku gambar
|
Penggaris
|
Pensil
|
Pensil warna
|
Penghapus
|
Lap
|
Alcohol
|
Pisau cuter
|
2. Bahan
Adapun
bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1.
Akar
jagung ( akar serabut )
2.
Akar
beringin ( akar gantung )
3.
Akar
mangga ( akar tunggang )
4.
Akar
bakau ( akar nafas )
5.
Akar
sirih ( akar pelekat )
Cara Kerja
1.
Siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum.
2.
Bagi
buku gambar menjadi 3 kolom dengan menggunakan pensil dan mistar, yaitu kolom
untuk klasifikasi akar, gambaran bentuk akar dan kolom untuk menempel akar yang
dibawa.
3.
Amati
bentuk akar dari setiap jenis akar yang dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk
akar tersebut pada kolom-kolom yang sudah dibuat tadi.
4.
Beri
keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.
5.
Warnai
gambar akar dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan warna aslinya.
6.
Belah
akar tanaman kemudian awetkan dengan cara merendamnya selama 3 hari menggunakan
cairan alcohol 70 %, kemudian keringkan.
7.
Tempel
akar yang sudah diawetkan tadi pada buku gambar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1.
Akar
jagung (Zea mays L.)
Gambar
|
Klasifikasi
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies
: Zea mays L.
|
2.
Akar
beringin (Ficus benjamina)
Gambar
|
Klasifikasi
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Ficus
Spesies
: Ficus benjamina
|
3.
Akar
mangga (Mangifera indica)
Gambar
|
Klasifikasi
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies
: Mangifera indica L.
|
4.
Akar
bakau (Rhizopora mangle)
Gambar
|
Klasifikasi
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Rhizoporaceae
Genus : Rhizopora
Spesies
: Rhizopora mangle
|
5.
Akar
sirih (Piper betle L.)
Gambar
|
Klasifikasi
|
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperacea
Genus : Piper
Spesies
: Piper betle L.
|
Pembahasan
a.
Akar
jagung
Akar
jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup
dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu
menyangga tegaknya tanaman.
Akar pada
tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang
mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan
floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis
hypodermis.
b.
b. Akar
beringin
Beringin (Ficus benjamina) memiliki system perakaran
tunggang. Namun beringin juga memiliki
akar tambahan yaitu akar gantung. Akar gantung adalah akar yang keluar dari bagian atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar
ini hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari. Apabila
mencapai
tanah, bagian yang masuk tanah lalu
berperan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian
yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang.
c.
c. Akar
mangga
Mangga (Mangifera
indica) memiliki system perakaran tunggang yang bercabang-cabang, dari
cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu
akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa
mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan
air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang
pada kedalaman lebih kurang 30 – 60 cm.
d.
Akar
bakau
Bakau (Rhizopora mangle) memiliki jenis akar
nafas. Akar nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas
sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Jika dibelah, akar ini mempunyai liang atau celah
untuk
jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan.
e.
Akar
sirih
Sirih
yang nama latinnya Piper betle L.
memiliki jenis akar pelekat. Akar Pelekat adalah akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat
dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum
morfologi dan anatomi tanaman,maka dapat disimpulkan bahwa, setiap tanaman
pasti mempunyai sistem perakaran masing-masing. Keragaman sistem perakaran berhubungan
dengan jenis tanaman tersebut. Misalnya pada tumbuhan dikotil mempunyai sistem
perakaran tunggang seperti mangga, sedangkan pada tumbuhan monokotil mempunyai
sistem perakaran serabut contohnya pada tanaman jagung.
Selain kedua sistem perakaran itu pada beberapa tumbuhan
mempunyai sifat dan jenis akar yang unik. Hal ini berhubungan dengan fungsi
akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan
tertentu. Seperti akar gantung, akar pelekat, akar tunjang, akar nafas dan
sebagainya.
Saran
Sebelum memulai praktikum usahakan untuk memahami materi
yang dipraktekan agar pada saat praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa
menghambat kegiatan praktikum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.1.2012.http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/02/pengertian-dan-definisi-akar.html.Diakses pada tanggal 29 Oktober
2014.
Narendra.Arghya.2011.https://sustainablemovement.wordpress.com/2011/12/27/anatomi-dan-morfologi-tanaman-jagung/.Diakses pada tanggal 31 Oktober 2014
Tjitrosoepomo,Gembong.2000.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar