Selasa, 09 Desember 2014

LAPORAN MORFOLOGI DAN ANATOMI AKAR TUMBUHAN


LAPORAN
 MORFOLOGI DAN ANATOMI TUMBUHAN
AKAR (Radix)
read more


IRFAN
08320140049
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
 FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014



AYAT YANG BERHUBUNGAN

Dan perumpamaan kalimat yang buruk, seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar – akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
 (Q.S Ibrahim : 26)



 BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut. Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembaban tanah.
Akar adalah bagian pokok tanaman yang nomor  3 ( disamping batang dan daun). Akar adalah biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh tumbuhan. Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara.
Keragaman bentuk dan struktur akar sering terkait dengan fungsinya. Karena itu, dikenal akar udara, akar penyimpan, akar sekulen, akar panjat, akar pembelit, akar tunjang, dan akar yang bersimbiosis dengan jamur ( mikoriza ).

Tujuan Praktikum
a.       Untuk mengetahui jenis – jenis  sistem perakaran pada tanaman
b.      Untuk mengetahui hubungan antara struktur akar dan fungsinya.

Kegunaan Praktikum
a.       Agar kita tahu bahwa tanaman memilik sistem perakaran yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya.
                                                        



 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Akar (Radix) merupakan bagian pokok bagi tumbuhan,  akar  biasanya terdapat di dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop) meninggalkan udara dan cahaya. Akar tumbuh dibagian ujung bawah batang tanaman, disaat tumbuhan terkontaminasi dengan tanah yang lembab ataupun air. Pada umumnya akar tanaman  dapat dibeda – bedakan atau diidentifikasi bagian – bagiannya seperti :
a.         Leher akar atau pangkal akar (collum)
Leher akar yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang.
b.         Ujung akar (apex radicis)
Ujung akar yaitu bagian akar yang paling muda, terdiri dari jaringan – jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c.         Batang akar (corpus radicis)
Batang akar yaitu bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
d.        Cabang - cabang akar (radix lateralis)
Cabang-cabang akar yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok, dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi.
e.         Serabut akar (fibrilla radicalis)
Serabut akar yaitu cabang-cabang akar yang halus – halus dan berbentuk serabut.
f.          Rambut – rambut akar atau bulu – bulu akar (pilus radicalis),
Rambut-rambut akar yaitu bagian akar yang sesungguhnya merupakan penonjolan sel – sel kulit luar akar yang panjang. 
g.         Tudung akar (calyptra)
Tudung akar yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih lemah.
Dari bagian – bagian akar tersebut pelu dicatat bahwa rambut – rambut akar merupakan bagian yang sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian ujung akar saja. Jika akar bertambah panjang, rambut – rambut akar yang paling jauh dengan ujung akar akan mati, tetapi yang dekat dengan ujungnya diganti dengan yang baru.
Sebagai bagian pokok dari tanaman, akar memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a.         Akar merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, pertumbuhannya kea rah dalam tanah menuju pusat bumi, pada umumnya menjauhi cahaya pertubuhan nya menjadi lebih cepat.
b.         Tidak seperti batang dan daun yang berwarna hijau karena mengandung klorofil,warna akar tidak hijau,terlihat keputih – putihan atau kekuning – kuningan.
c.         Pertumbuhan terjadi pada ujung akar yang merupakan  titik pertumbuhan primer dimana terdapat jaringan meristematik dan dapat terjadi mekanisme dominasi apikal pada akar.
d.        Ujung akar bentuknya meruncing dan berguna untuk menembus tanah dan memecahkan bebatuan.
e.         Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetative. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh bagian tunas yang akan menjadi individu baru.
Akar yang merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan memiliki fungsi sebagai berikut :
a.         Akar tumbuhan sebagai jangkar untuk menyokong dan memperkokoh berdirinya tumbuhan ditempat hidupnya.
b.         Akar sebagai media penyerapan air dan garam – garam mineral dari dalam tanah.
c.         Dalam kondisi tertentu akar berfungsi sebagai alat respirasi, misalnya akar pada tumbuhan mangrove yang disebut pneumatofor.
d.        Akar berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan. Misalnya wortel, bit dan kentang.
e.         Beberapa jenis akar tumbuhan berfungsi sebagai organ reproduktif vegetative. Misalnya pada tumbuhan sukun, dari bagian akar dapat tumbuh bagian tunas yang akan menjadi individu baru.
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembaban tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.  Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah atau kurang pekat ke larutan yang berkonsentrasi tinggi atau lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi.
Lazimnya tanaman tersusun atas dua sistem perakaran, yakni sistem perakaran serabut seperti pada tanaman jagung dan sistem perakaran tunggang seperti pada tanaman mangga.
a.         Akar serabut
Sistem perakaran serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkembangannya selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. 
b.         Akar tunggang
Sistem perakaran tunggang yaitu jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang – cabang menjadi akar - akar yang lebih kecil. Susunan akar yang demikian ini biasanya terdapat pada tumbuhan biji belah (Dycotiledonae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae). Contohnya pada tanaman jagung.
Selain kedua sistem perakaran itu, pada beberapa tumbuhan mempunyai sifat dan jenis akar yang unik. Hal ini berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, seperti :
a.         Akar gantung
Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah. Menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar gantung dapat amat panjang 
tergantung dari ketinggian tempat keluarnya. Fungsinya untuk menyerap air dan zat gasdari udara. Contohnya pada tanaman beringin (Ficus benjamina)
b.         Akar pelekat
Akar pelekat yaitu akar-akaryang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekat pada penunjangnya saja. Misalnya pada tanaman sirih (Piper betle)
c.         Akar nafas
Akar nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh ke atas hingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Akar ini memiliki banyak liang-liang atau celah-celah untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernapasan karena tumbuhan ini biasanya tumbuh di tempat-tempat yang di dalam tanah yang sangat kekurangan oksigen, misalnya pada tanaman bakau (Rhizophora mangle).
Sistem perakaran diatas merupakan modifikasi akar. Hal ini berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu.



 BAB III
METODOLOGI

Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum morfologi dan anatomi tumbuhan ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Konservasi Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar, hari Minggu, 26 Oktober 2014 pukul 14:00 - 17:00 Wita.

Alat dan Bahan
1.        Alat
Buku gambar
Penggaris




Pensil




Pensil warna




Penghapus




Lap




Alcohol




Pisau cuter







2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1.         Akar jagung ( akar serabut )
2.         Akar beringin ( akar gantung )
3.         Akar mangga ( akar tunggang )
4.         Akar bakau ( akar nafas )
5.         Akar sirih ( akar pelekat )

Cara Kerja
1.        Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum.
2.        Bagi buku gambar menjadi 3 kolom dengan menggunakan pensil dan mistar, yaitu kolom untuk klasifikasi akar, gambaran bentuk akar dan kolom untuk menempel akar yang dibawa. 
3.        Amati bentuk akar dari setiap jenis akar yang dibawa, kemudian gambar bentuk-bentuk akar tersebut pada kolom-kolom yang sudah dibuat tadi.
4.        Beri keterangan pada gambar berupa klasifikasi tanaman dan bagian-bagiannya.
5.        Warnai gambar akar dengan menggunakan pensil warna sesuai dengan warna aslinya.
6.        Belah akar tanaman kemudian awetkan dengan cara merendamnya selama 3 hari menggunakan cairan alcohol 70 %, kemudian keringkan.
7.        Tempel akar yang sudah diawetkan tadi pada buku gambar.



 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1.        Akar jagung (Zea mays L.)
Gambar
Klasifikasi

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae
Genus              : Zea
Spesies            : Zea mays L.

2.        Akar beringin (Ficus benjamina)
Gambar
Klasifikasi

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Urticales
Famili              : Moraceae
Genus              : Ficus
Spesies            : Ficus benjamina

3.        Akar mangga (Mangifera indica)
Gambar
Klasifikasi

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Sapindales
Famili              : Anacardiaceae
Genus              : Mangifera
Spesies            : Mangifera indica L.

4.        Akar bakau (Rhizopora mangle)
Gambar
Klasifikasi

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malpighiales
Famili              : Rhizoporaceae
Genus              : Rhizopora
Spesies            : Rhizopora mangle

5.        Akar sirih (Piper betle L.)
Gambar
Klasifikasi

Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Piperales
Famili              : Piperacea
Genus              : Piper
Spesies            : Piper betle L.


Pembahasan
a.         Akar jagung
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar  berada pada  kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis.
b.         b. Akar beringin
Beringin (Ficus benjamina) memiliki system perakaran tunggang. Namun  beringin juga memiliki akar tambahan yaitu akar gantung. Akar gantung adalah akar yang keluar dari bagian atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh kearah tanah. Akar ini  hanya dapat menolong menyerap air dan gas dari. Apabila mencapai tanah, bagian yang masuk tanah lalu berperan seperti akar biasa, menyerap air dan zat makanan dari tanah. Bagian yang ada di atas tanah seringkali berubah menjadi batang.

c.         c. Akar mangga
Mangga (Mangifera indica) memiliki system perakaran tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30 – 60 cm.

d.        Akar bakau
Bakau (Rhizopora mangle) memiliki jenis akar nafas. Akar nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya tumbuhan. Jika dibelah, akar ini mempunyai liang atau celah untuk jalan masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan.

e.         Akar sirih
                               Sirih yang nama latinnya Piper betle L. memiliki jenis akar pelekat. Akar Pelekat adalah akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja.



 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
 Setelah melakukan praktikum morfologi dan anatomi tanaman,maka dapat disimpulkan bahwa, setiap tanaman pasti mempunyai sistem perakaran masing-masing. Keragaman sistem perakaran berhubungan dengan jenis tanaman tersebut. Misalnya pada tumbuhan dikotil mempunyai sistem perakaran tunggang seperti mangga, sedangkan pada tumbuhan monokotil mempunyai sistem perakaran serabut contohnya pada tanaman jagung.
Selain kedua sistem perakaran itu pada beberapa tumbuhan mempunyai sifat dan jenis akar yang unik. Hal ini berhubungan dengan fungsi akar dan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu. Seperti akar gantung, akar pelekat, akar tunjang, akar nafas dan sebagainya.
Saran
Sebelum memulai praktikum usahakan untuk memahami materi yang dipraktekan agar pada saat praktikum kita tidak menemui masalah yang bisa menghambat kegiatan praktikum tersebut.




DAFTAR PUSTAKA

Anonym.2.2014.http://id.m.wikipedia.org/wiki/Akar.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014.
Anonym.3.2014.http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bakau.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014.
Anonym.4.2014.http://id.m.wikipedia.org/wiki/jagung.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014.
Anonym.5.2014.http://id.m.wikipedia.org/wiki/Beringin.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014.
Anonym.6.2014.http://id.m.wikipedia.org/wiki/Mangga.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014.
Anonym.7.2014.http://id.m.wikipedia.org/wiki/Akar.Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014.
Tjitrosoepomo,Gembong.2000.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta:Gadjah Mada  University Press.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar